Tragedi di Klaten: Pria Tewas Tertemper Kereta Api Jayakarta

Senin, 13 Januari 2025 | 11:25:53 WIB
Tragedi di Klaten: Pria Tewas Tertemper Kereta Api Jayakarta

Sebuah insiden tragis terjadi pada Minggu, 12 Januari 2025, malam di perlintasan kereta api dekat Stasiun Srowot, Kecamatan Jogonalan, Klaten. Seorang pria ditemukan tewas secara tragis setelah tertemper kereta api Jayakarta. Peristiwa memilukan ini menambah daftar kejadian tragis yang melibatkan kereta api di daerah tersebut.*

Korban yang diketahui bernama Subardo, 49 tahun, adalah warga Dukuh Tasikmadu, Desa Keputran, Kecamatan Kemalang, Klaten. Di lokasi kejadian, sepeda motor Honda Vario dengan nomor polisi AD 2841 JCC ditemukan terparkir, menandakan keberadaannya di lokasi sebelum insiden terjadi.

Kuat dugaan dari berbagai pihak menyebutkan bahwa insiden ini adalah tindakan bunuh diri. Tim relawan dari SKB Emergency, bersama petugas PMI Klaten, pasukan pemadam kebakaran dari Satpol PP Klaten, serta warga setempat, segera mengevakuasi jenazah korban setelah menerima laporan insiden tersebut.

Ketua SKB Emergency, Agus Supriyanto, mengungkapkan bahwa pihaknya segera bertindak setelah menerima informasi. "Kami menerima informasi dan langsung meluncur ke TKP di Sumberan, melakukan evakuasi bersama PMI, Damkar, dan Polsek Jogonalan," ujarnya kepada media.

Setelah proses evakuasi, jenazah Subardo dibawa ke ruang IPJ RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten menggunakan ambulans SKB Emergency. Sesuai dengan prosedur yang ada, setelah pemulasaraan jenazah, korban dibawa kembali ke kediamannya untuk dimakamkan.

"Informasinya, jenazah langsung dimakamkan," tambah Agus Supriyanto, memberikan konfirmasi mengenai rencana pemakaman korban.

Insiden ini juga mendapat perhatian serius dari pihak kepolisian. Kasi Humas Polres Klaten, AKP Nyoto, menerima laporan pertama dari Darmanto, petugas PPKA Stasiun Srowot yang melaporkan peristiwa tragis ini ke Polsek Jogonalan tepat pada pukul 18.30 WIB.

Kapolsek Jogonalan, AKP Haryanto segera merespons laporan tersebut dengan mendatangi lokasi kejadian bersama tim. "Begitu mendapat laporan, kami segera menuju lokasi dan menemukan seorang laki-laki tewas dalam kondisi mengenaskan," ungkap Nyoto.

Menurut Nyoto, korban mengalami luka parah di bagian kepala, perut, hingga kaki akibat tertemper kereta api Jayakarta yang melintas di jalur tersebut. "Kondisinya sudah meninggal setibanya kami di lokasi," ujarnya menambahkan.

Berdasarkan sejumlah keterangan saksi, diduga kuat bahwa Subardo sengaja mendatangi lokasi tersebut dengan niat mengakhiri hidupnya. Tekanan emosi dan kemungkinan depresi diduga menjadi alasan di balik keputusan nekat tersebut.

Situasi ini menggambarkan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental masyarakat untuk mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan. Adanya jalur kereta api di daerah yang padat penduduk, seperti Klaten, memerlukan penanganan khusus agar tidak terjadi lagi insiden serupa.

Konklusi dari peristiwa ini menandai pentingnya kolaborasi antara aparat keamanan, petugas kereta api, dan masyarakat untuk mencegah tragedi seperti ini. Pengawasan ketat di sekitar perlintasan kereta api dan peningkatan kesadaran masyarakat mengenai bahaya serta pentingnya kesehatan mental sangat dibutuhkan untuk meminimalkan kejadian serupa.

Duka mendalam dirasakan oleh keluarga korban dan menjadi pengingat akan pentingnya perhatian dan dukungan bagi mereka yang sedang mengalami tekanan emosional. Kejadian ini juga mengingatkan semua pihak akan perlunya tindakan pencegahan agar tidak terjadi lagi jatuhnya korban jiwa di lintasan kereta api.

Terkini