Tragedi Pendaratan Darurat Garuda Indonesia GA421 di Bengawan Solo: 23 Tahun Lalu
- Kamis, 16 Januari 2025
Pada tanggal 16 Januari 2002, peristiwa bersejarah terjadi di dunia penerbangan Indonesia ketika pesawat Garuda Indonesia dengan kode penerbangan GA421 terpaksa melakukan pendaratan darurat di anak Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Desa Serenan, Juwiring, Klaten, Jawa Tengah. Memperingati 23 tahun tragedi ini, mari kita kilas balik bagaimana insiden ini terjadi dan dampaknya bagi industri penerbangan. Keberanian dan ketangguhan kru memastikan 54 penumpang selamat, meski satu pramugari harus menyerahkan nyawanya.
Dalam perjalanan dari Bandara Selaparang, Mataram, Nusa Tenggara Barat menuju Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, pesawat Boeing 737-300, dengan registrasi PK-GWA, dioperasikan oleh Kapten Abdul Rozak, membawa total 60 jiwa yang meliputi penumpang dan kru. Pesawat lepas landas pada pukul 15.00 WITA dengan perkiraan tiba di Yogyakarta sekitar pukul 17.30 WIB. Namun, perjalanan itu terputus oleh situasi darurat setelah pesawat kehilangan daya dari kedua mesinnya akibat menembus badai hujan dan es.
Kondisi Cuaca dan Keputusan Krusial
Saat pesawat mulai menurunkan ketinggian jelajah di atas wilayah Rembang, Jawa Tengah, kondisi cuaca memburuk dengan kehadiran awan cumulonimbus yang menyulitkan. Awan ini dikenal berbahaya bagi penerbangan karena bisa menyebabkan turbulensi ekstrem, petir, dan es. Untuk menghindari bahaya, Kapten Abdul Rozak, setelah mendapatkan izin dari menara pengendali lalu lintas udara atau air traffic controller ATC, memutuskan untuk sedikit menyimpang dari rute yang seharusnya.
Dalam wawancaranya dengan Kompas pada 30 Desember 2014, Kapten Abdul Rozak mengungkapkan situasi krisis tersebut. Jaraknya sudah sangat dekat, sangat sulit untuk menghindar. Kalau enggak salah, di sebelah kiri restricted area, kanannya gunung-gunung, jadi mau enggak mau harus masuk ke dalam awan CB, ujarnya. Keputusan ini akhirnya membawa pesawat ke dalam zona turbulensi yang lebih menantang dari dugaan sebelumnya.
Turbulensi dan Kehilangan Tenaga
Setelah memasuki awan cumulonimbus, pesawat mulai mengalami guncangan hebat dan bergerak naik-turun hingga 500 kaki. Meskipun sudah mengaktifkan prosedur darurat, termasuk menginstruksikan penumpang untuk tetap tenang dan mengenakan sabuk keselamatan, keadaan semakin memburuk ketika kedua mesin pesawat mati karena kehilangan daya dorong. Mesin membeku akibat pengaruh es yang ekstrem dari awan tersebut, dan komunikasi dengan ATC pun terputus.
Dalam situasi darurat tanpa mesin dan komunikasi, Kapten Rozak menghadapi tantangan monumental untuk menyelematkan penumpangnya. Dengan keahlian dan ketenangan, ia berhasil mendaratkan pesawat di permukaan Sungai Bengawan Solo, yang berfungsi sebagai landasan darurat alami. Meskipun berat dan kompleks, manuver ini dianggap sebagai salah satu prestasi heroik dalam sejarah penerbangan.
Dampak dan Pembelajaran
Meski seluruh penumpang berhasil diselamatkan, peristiwa tersebut merenggut nyawa seorang awak kabin yang diduga meninggal karena benturan keras saat pendaratan. Tragedi ini memberikan pelajaran berharga bagi industri penerbangan tentang pentingnya kesadaran cuaca dan prosedur penanganan darurat di dalam kondisi ekstrem.
Hari ini, dengan semakin canggihnya teknologi penerbangan dan peningkatan standar keselamatan, peristiwa seperti pendaratan darurat GA421 di Bengawan Solo diharapkan dapat dicegah. Namun, kisah ini tetap menjadi pengingat penting tentang keberanian manusia ketika berhadapan dengan tantangan alam.
Kilasan ke belakang terhadap insiden ini memberikan penghormatan terhadap para kru yang dengan keberaniannya telah menyelamatkan puluhan nyawa. Peninggalan dari tragedi ini terus memotivasi perbaikan dalam sistem penerbangan dan komitmen terhadap keselamatan para penumpang di langit Indonesia dan dunia.
Seiring berjalannya waktu, peringatan dan refleksi terhadap insiden pendaratan darurat GA421 tetap menjadi komponen penting dalam sejarah penerbangan Indonesia, mengingatkan semua pihak tentang pentingnya kewaspadaan dan kesiapan menghadapi situasi kritis.
Nathasya Zallianty
variabisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Prakiraan Cuaca Mendatang untuk Penyeberangan Merak-Bakauheni, 16-17 Januari 2025
- Kamis, 16 Januari 2025
Berita Lainnya
Calon Kepala Transportasi Era Trump Tegaskan Kelanjutan Penyelidikan Tesla
- Kamis, 16 Januari 2025
Prakiraan Cuaca Mendatang untuk Penyeberangan Merak-Bakauheni, 16-17 Januari 2025
- Kamis, 16 Januari 2025