Sabtu, 18 Januari 2025

PLN Dukung Pertanian Modern dengan Jual 273 Ton CO2e: Program Electrifying Agriculture Hemat Biaya Operasional 75%

PLN Dukung Pertanian Modern dengan Jual 273 Ton CO2e: Program Electrifying Agriculture Hemat Biaya Operasional 75%
PLN Dukung Pertanian Modern dengan Jual 273 Ton CO2e: Program Electrifying Agriculture Hemat Biaya Operasional 75%

MAKASSAR - Program "Electrifying Agriculture" dari PLN memberikan angin segar bagi petani di Sulawesi Selatan. Dengan menggunakan energi listrik, biaya operasional dapat ditekan hingga 75 persen per bulan. Program ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga menjadi bagian dari transisi energi menuju penggunaan yang lebih ramah lingkungan.

Mengintip Keuntungan dari Electrifying Agriculture

Patahuddin, seorang petani di Kelurahan Buntusu, Kota Makassar, berbagi pengalamannya mengenai manfaat dari program ini. Sebelumnya, ia hanya mengandalkan intensitas air hujan dan pompa air berbahan bakar minyak (BBM) untuk pengairan sawahnya. Biaya tersebut cukup memberatkan dengan penggunaan sekitar 150 liter BBM per bulan yang menghabiskan Rp900 ribu.

Namun, semenjak menggunakan listrik dengan daya 5.500 Volt Ampere dari PLN, ia hanya perlu mengeluarkan Rp350 ribu untuk membeli token listrik per bulan. "Berkat listrik, biaya operasional jauh lebih hemat sampai 61 persen dan tidak perlu repot-repot mengantre beli BBM," kata Patahuddin dengan antusias.

Selain penghematan biaya, efektivitas pengairan sawah juga meningkat. Sebelumnya, Patahuddin hanya bisa mengairi tiga petak sawah per hari, tetapi kini dengan bantuan listrik PLN, ia dapat mengairi hingga lima petak sawah setiap harinya.

Penghematan Besar, Produksi Meningkat

Hasbi, petani bawang merah dari Desa Saruran, Kabupaten Enrekang, juga merasakan dampak positif dengan beralih menggunakan listrik. Sebelumnya, ia menghabiskan Rp5,2 juta untuk biaya operasional per panen dengan mesin diesel. Kini, melalui program Electrifying Agriculture, biayanya turun menjadi Rp1,3 juta per panen dengan daya listrik terpasang sebesar 10.600 Volt Ampere.

"Dengan kata lain, jika satu tahun bisa memanen enam kali, maka secara kumulatif bisa menghemat sebesar Rp23,4 juta per tahun. Hadirnya listrik juga sangat mempermudah kami dalam pengoperasian mesin pompa air, hanya tinggal menekan tombol saja," ungkap Hasbi.

Tidak hanya penghematan biaya, kapasitas produksi Hasbi juga meningkat. Dari 45 ton per tahun menjadi 48 ton per tahun, yang signifikan menambah penghasilannya menjadi Rp69 juta per tahun.

PLN Terus Genjot Electrifying Agriculture

Program Electrifying Agriculture dari PT PLN (Persero) juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan di Indonesia. Dengan meningkatkan layanan untuk kebutuhan listrik petani dan peternak, terutama di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat, PLN berkomitmen untuk membantu meningkatkan produktivitas usaha masyarakat di sektor pertanian, perkebunan, hingga perikanan.

General Manager PLN UID Sulselrabar, Budiono, menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas usaha masyarakat. "Kami akan terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik dengan sistem kelistrikan yang andal. Tidak hanya sekedar menerangi, tetapi juga mampu menggerakkan roda perekonomian dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat," kata Budiono.

Budiono juga menambahkan bahwa Electrifying Agriculture menjadi terobosan bagi pelaku usaha untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya operasional. "Alhamdulillah saat ini sudah banyak petani yang beralih ke Electrifying Agriculture dan merasakan manfaat dari sistem kelistrikan PLN," tambahnya.

Hingga Desember 2024, total pelanggan Electrifying Agriculture di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat tercatat sebanyak 3.820 pelanggan dengan total daya terpasang sebesar 191.618 kiloVolt Ampere (kVA).

Transisi Energi Demi Masa Depan

Dengan menjual 273 ton CO2e, PLN berkomitmen dalam mendukung transisi energi di Indonesia. Program seperti Electrifying Agriculture tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon, sejalan dengan tujuan global untuk menciptakan lingkungan yang lebih hijau.

Langkah ini juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi sektor lain untuk beralih ke energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. "Kami di PLN berkomitmen untuk terus mendorong penggunaan energi baru terbarukan dan mendukung sektor pertanian melalui inovasi," tutup Budiono.

Program ini menjadi bukti nyata bahwa penggunaan energi listrik dapat menciptakan efisiensi yang signifikan dan memiliki dampak positif yang luas bagi masyarakat, terutama di sektor pertanian. Dengan dukungan infrastruktur dan inovasi berkelanjutan, PLN berharap dapat terus berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan ekonomi dan lingkungan yang lebih baik di masa depan.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

variabisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Dosen UM Surabaya Lakukan Pengabdian di Mesir, Berikan Bekal Keuangan untuk Mahasiswa Indonesia

Dosen UM Surabaya Lakukan Pengabdian di Mesir, Berikan Bekal Keuangan untuk Mahasiswa Indonesia

Penjadwalan Ulang Pemeriksaan Dirut PT Hutama Karya: KPK Menyusun Strategi Baru dalam Kasus JTT

Penjadwalan Ulang Pemeriksaan Dirut PT Hutama Karya: KPK Menyusun Strategi Baru dalam Kasus JTT

KPK Usut Dugaan Korupsi Pengadaan Lahan Tol Trans Sumatra oleh PT Hutama Karya

KPK Usut Dugaan Korupsi Pengadaan Lahan Tol Trans Sumatra oleh PT Hutama Karya

Program FLPP Siap Digulirkan Januari 2025: 220 Ribu Unit Rumah dalam Jangkauan

Program FLPP Siap Digulirkan Januari 2025: 220 Ribu Unit Rumah dalam Jangkauan

Wijaya Karya (WIKA) Hadapi Gugatan PKPU: Klarifikasi terhadap Sengketa Utang dengan PT Wiradjaja Prima Kencana

Wijaya Karya (WIKA) Hadapi Gugatan PKPU: Klarifikasi terhadap Sengketa Utang dengan PT Wiradjaja Prima Kencana