Indonesia Siap Tambah Kapasitas Listrik 71 GW untuk Dukung Ekonomi Tumbuh 8%
- Senin, 20 Januari 2025
Dalam langkah ambisius untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, pemerintah berencana menambah kapasitas pembangkit listrik hingga 71 gigawatt (GW) dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. Rencana tersebut tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang sedang dibahas oleh sejumlah menteri, termasuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Transformasi Energi Baru Terbarukan
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero), mengungkapkan bahwa 72% dari total kapasitas baru ini akan menggunakan energi baru terbarukan (EBT). Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mendukung transisi energi dan mempercepat pengurangan emisi karbon. Penambahan kapasitas listrik ini tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga mendukung tujuan besar Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan.
Baca JugaAkselerasi Layanan Digital, Mandiri Remittance Perkuat Layanan Transfer untuk PMI
Dukungan Penuh untuk Pertumbuhan Ekonomi 8%
Pemerintah mengarahkan proyek pembangkit listrik ini untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Salah satu tantangan utama dalam mencapai target tersebut adalah peningkatan konsumsi listrik per kapita. Saat ini, konsumsi listrik per kapita Indonesia masih berada di kisaran 4.500 hingga 5.000 kWh. Namun, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%, konsumsi listrik per kapita harus ditingkatkan menjadi sekitar 6.000 hingga 6.500 kWh.
Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa 60% dari proyek pembangkit listrik baru akan diberikan kepada pihak swasta atau Independent Power Producers (IPP). Namun, dia mengingatkan bahwa swasta yang terlibat harus sejalan dengan pemerintah dan tidak boleh beroperasi di luar jalur yang telah ditetapkan.
Kolaborasi Pemerintah dan Swasta untuk Mewujudkan Visi Energi Nasional
Menteri BUMN, Erick Thohir, juga turut menyuarakan pentingnya peran swasta dalam mendukung pembangkit listrik nasional. "Proyek pembangkit yang dikembangkan akan didorong untuk melibatkan sektor swasta, namun harus dalam koridor yang jelas dan sesuai dengan visi pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujar Erick.
Bahlil menekankan bahwa kolaborasi ini akan menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan target besar tersebut, dengan memastikan bahwa sektor swasta yang dilibatkan memiliki kredibilitas dan mendukung agenda pemerintah dalam pengembangan energi.
Dengan penambahan kapasitas listrik sebesar 71 GW dan sebagian besar di antaranya berasal dari energi baru terbarukan, Indonesia semakin dekat dengan upaya mendongkrak daya saing dan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Ke depannya, harapan untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil dan peningkatan konsumsi listrik yang lebih merata akan semakin terwujud.
Redaksi
variabisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Digitalisasi Pertamina Kunci Efisiensi, Perkuat Ketahanan dan Swasembada Energi
- Selasa, 21 Januari 2025