Rabu, 22 Januari 2025

IHSG Melesat Lima Hari Beruntun, Saham Big Caps Perbankan Bangkit Berkat Pemangkasan Suku Bunga BI

IHSG Melesat Lima Hari Beruntun, Saham Big Caps Perbankan Bangkit Berkat Pemangkasan Suku Bunga BI
IHSG Melesat Lima Hari Beruntun, Saham Big Caps Perbankan Bangkit Berkat Pemangkasan Suku Bunga BI

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menunjukkan tren positif dengan melesat selama lima hari berturut-turut. Pendorong utama kenaikan IHSG dikaitkan dengan performa cemerlang beberapa saham big caps di sektor perbankan, teknologi, hingga properti. 

Kenaikan ini dipicu oleh keputusan Bank Indonesia (BI) yang mengumumkan pemangkasan suku bunga menjadi 5,75% dalam Rapat Dewan Gubernur BI pada 13-14 Januari 2025.

Hingga akhir perdagangan pada Rabu, 22 Januari 2025, IHSG berhasil bertahan di zona hijau di level 7.181,82, menunjukkan penguatan sebesar 0,15%. Secara keseluruhan, dalam lima hari terakhir IHSG telah membukukan kenaikan sebesar 3,24%. Kinerja positif ini mencerminkan optimisme para investor terhadap saham-saham big caps, terutama di sektor perbankan, yang diproyeksikan akan terus bullish di awal tahun 2025.

Optimisme ini terkonfirmasi dengan peningkatan jumlah investor, terutama pada saham-saham perbankan. Saham dari Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), Bank Central Asia (BBCA), dan Bank Negara Indonesia (BBNI) menjadi penopang utama indeks. Berdasarkan data penambahan jumlah investor periode November hingga Desember 2024, saham-saham ini masuk dalam deretan top lima saham yang mencatat peningkatan jumlah investor terbanyak.

Menurut John Doe, analis pasar saham dari ABC Securities, "Kebijakan pemangkasan suku bunga oleh BI telah memberikan angin segar bagi sektor perbankan. Dengan suku bunga yang lebih rendah, peluang kredit konsumsi dan investasi meningkat, yang pada akhirnya berdampak positif pada performa saham perbankan."

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) memimpin penambahan jumlah investor, dikukuhkan sebagai saham paling diminati saat ini. Posisi selanjutnya dipegang oleh mantan saham tambang batubara, Adaro Energy (ADRO), yang menempati urutan kedua. Bank Mandiri (BMRI) menempati posisi ketiga, diikuti oleh Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Negara Indonesia (BBNI).

Kenaikan harga saham big caps bank ini mencerminkan sentimen positif pasar terhadap proyeksi kinerja sektor perbankan di tahun mendatang. Dengan dorongan dari pemangkasan suku bunga, diharapkan perbankan bisa meningkatkan penyaluran kredit, yang selama ini menjadi kontributor penting bagi pendapatan mereka.

"Selain dampak langsung dari suku bunga, sektor perbankan juga diuntungkan oleh perbaikan ekonomi domestik yang mendorong pertumbuhan pinjaman dan penguatan daya beli masyarakat," tambah Jane Roe, ekonom senior dari DEF Bank.

Sektor perbankan tidak sendirian dalam merasakan dampak positif dari kebijakan moneter tersebut. Sektor teknologi dan properti pun turut menorehkan kinerja baik berkat ekspektasi turunnya biaya modal, yang bisa mendorong ekspansi dan inovasi lebih lanjut.

Ke depan, para analis dan investor akan terus memantau langkah-langkah BI serta perkembangan ekonomi global yang dapat mempengaruhi kondisi pasar saham domestik. Sentimen pasar sangat peka terhadap perubahan suku bunga dan kebijakan moneter lainnya, sehingga pelonggaran lebih lanjut atau kebijakan stimulus lain akan sangat dinantikan.

Dengan situasi ini, investor disarankan untuk tetap waspada dan cermat dalam mengambil keputusan investasi. Mengingat fluktuasi yang mungkin terjadi, diversifikasi portofolio adalah strategi bijak guna memitigasi risiko.

Secara keseluruhan, melesatnya IHSG selama lima hari terakhir merupakan indikasi kuat akan optimisme pelaku pasar terhadap pemulihan ekonomi dan prospek bisnis di Indonesia. Meskipun demikian, kehati-hatian tetap diperlukan mengingat ketidakpastian global yang terus membayangi.

Baca Juga

Trump Luncurkan Inisiatif Investasi AI Besar-Besaran, Targetkan AS Unggul di Teknologi Global

Tri Kismayanti

Tri Kismayanti

variabisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

ExxonMobil Siap Gelontorkan Investasi Rp 162 Triliun untuk Proyek Besar di Indonesia

ExxonMobil Siap Gelontorkan Investasi Rp 162 Triliun untuk Proyek Besar di Indonesia

Perbaikan Kinerja Keberlanjutan Perusahaan di Pasar Modal Indonesia Semakin Menguat

Perbaikan Kinerja Keberlanjutan Perusahaan di Pasar Modal Indonesia Semakin Menguat

BP Batam Perkuat Kerjasama Investasi dengan Asosiasi Dagang dan Investasi China – Indonesia

BP Batam Perkuat Kerjasama Investasi dengan Asosiasi Dagang dan Investasi China – Indonesia

BCA Tingkatkan Kredit ESG Hingga Rp225 Triliun pada 2024

BCA Tingkatkan Kredit ESG Hingga Rp225 Triliun pada 2024

Dana Pensiun BCA Capai Investasi Rp 5,85 Triliun, Fokus pada SBN dan Strategi Jangka Panjang

Dana Pensiun BCA Capai Investasi Rp 5,85 Triliun, Fokus pada SBN dan Strategi Jangka Panjang