Muhammadiyah dan Bank Aceh Syariah Jalin Kerja Sama Strategis untuk Pengembangan Ekonomi Syariah

Muhammadiyah dan Bank Aceh Syariah Jalin Kerja Sama Strategis untuk Pengembangan Ekonomi Syariah

Jakarta - Pada Kamis, 9 Januari 2025, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menandatangani nota kesepahaman dengan PT. Bank Aceh Syariah, sebuah kolaborasi yang dianggap dapat memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Acara penandatanganan berlangsung di Kantor PP Muhammadiyah di Yogyakarta dan dihadiri oleh para petinggi dari kedua organisasi tersebut.

Fadhil Ilyas, Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank Aceh Syariah, menyatakan kebanggaannya atas kerja sama ini. Ia menuturkan bahwa kolaborasi ini adalah langkah konkret dalam memperkuat basis ekonomi syariah di tanah air. "Dengan hati yang tulus dan ikhlas, semoga kita bisa bersinergi bersama. Muhammadiyah adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia, dan bagi kami ini adalah kerja sama yang sangat besar yang harus membawa energi positif, baik bagi Bank Aceh maupun bank syariah lainnya," kata Fadhil dengan penuh semangat, Kamis, 9 Januari 2025.

Sebagai bank yang menjadi pelopor dalam konversi bank daerah ke bank syariah pada tahun 2016, Bank Aceh Syariah berharap kerja sama ini menjadi preseden positif bagi bank daerah lainnya untuk mengikuti jejaknya. Dengan satu kantor pusat di Aceh dan 26 kantor cabang yang tersebar di Aceh, Jakarta, dan Medan, Bank Aceh Syariah bertekad untuk memperluas jangkauan layanan ke berbagai elemen masyarakat termasuk universitas, sekolah, dan rumah sakit di bawah naungan Amal Usaha Muhammadiyah.

"Kami siap berkolaborasi dengan universitas, sekolah, rumah sakit, dan Amal Usaha Muhammadiyah lainnya, baik di Aceh maupun di luar Aceh," pungkas Fadhil, menegaskan komitmen bank tersebut untuk mendukung perkembangan ekonomi syariah.

Di sisi lain, Ketua PP Muhammadiyah, Agung Danarto, menyatakan rasa hormat dan antusiasmenya atas terjalinnya kolaborasi ini. Beliau menekankan bahwa kerja sama ini merupakan hubungan formal pertama antara Muhammadiyah dengan bank daerah syariah. "Sebuah kehormatan bisa menjalin kerja sama dengan Bank Aceh Syariah. Semoga kerja sama ini terus meningkat dan mampu membangun peradaban," ungkap Agung.

Agung juga menambahkan bahwa Muhammadiyah senantiasa berusaha maju dan membangun peradaban. "Bank Aceh, sebagai representasi daerah yang dikenal dengan sebutan Serambi Mekkah, kita sambut kerja sama ini dengan baik. Muhammadiyah selalu berusaha melangkah maju dan membangun peradaban, karena Islam mendorong umatnya untuk tumbuh dan berkembang," tambah Agung.

Lebih lanjut, Agung menjelaskan bahwa Amal Usaha Muhammadiyah tidak hanya berkembang di basis daerah Muhammadiyah tetapi juga di daerah lainnya seperti Jawa Timur, Papua, dan Kupang. Hal ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi mampu diterima secara luas di berbagai kalangan masyarakat.

Kerja sama dengan Bank Aceh Syariah diharapkan dapat membuka peluang baru bagi Amal Usaha Muhammadiyah di berbagai wilayah, dengan tujuan untuk memperkuat ekonomi serta membawa manfaat yang menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.

Acara penandatanganan nota kesepahaman ini menandai awal dari sebuah kolaborasi strategis yang diharapkan dapat mempercepat perkembangan ekonomi syariah di Indonesia dan membangun peradaban yang lebih baik melalui sinergi dengan seluruh elemen masyarakat. Baik Bank Aceh Syariah dan Muhammadiyah berharap agar langkah ini dapat diikuti oleh lembaga lainnya, demi mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan di tanah air.