Remaja Makassar Tewas Tersengat Listrik Saat Terobos Banjir di Sorong

Remaja Makassar Tewas Tersengat Listrik Saat Terobos Banjir di Sorong

Jakarta – Sebuah insiden tragis menimpa seorang remaja asal Makassar, Sulawesi Selatan, di Kota Sorong, Papua Barat Daya. Muhammad Hairul, remaja tersebut, tewas tersengat listrik saat mencoba menerobos banjir yang melanda kawasan Distrik Sorong Timur pada Minggu malam, 26 Januari 2025 sekitar pukul 22.15 WIT. Peristiwa ini menambah daftar panjang korban dari berbagai insiden yang timbul akibat bencana alam dan infrastruktur yang tak memadai di Indonesia.

Menurut laporan pihak berwenang, Hairul awalnya berusaha menerobos banjir yang melanda Jalan Sungai Maruni menggunakan sepeda motor. Malangnya, saat melintasi jalan tersebut, ia mengalami sengatan listrik yang menyebabkan kematiannya. Jenazahnya ditemukan dalam keadaan terapung di simpang empat KPR Polisi di sepanjang Jalan Sungai Maruni.

Kapolsek Sorong Timur, AKP La Ode Zamrin, memberikan keterangan bahwa Hairul sempat mendapat pertolongan dengan dilarikan ke Rumah Sakit Sele Be Solu. Namun, nyawanya tidak berhasil diselamatkan. "Korban tersengat listrik saat menerobos banjir semalam di Sungai Maruni. Kita masih memeriksa saksi yang melihat korban melintasi Jalan Sungai Maruni saat kondisi banjir," ungkap AKP La Ode Zamrin kepada wartawan, Senin, 27 Januari 2025.

Kapolsek juga menjelaskan bagaimana banjir membuat kawasan tersebut lumpuh total pada malam kejadian. Jalan yang seharusnya menjadi sarana mobilitas warga sehari-hari berubah menjadi ancaman keselamatan jiwa. "Korban tewas tersengat listrik gegara nekat menerobos banjir menggunakan sepeda motor di Jalan Sungai Maruni. Korban ditemukan tewas di simpang empat KPR Polisi Jalan Sungai Maruni," lanjut Zamrin.

Beredarnya informasi tentang Hairul yang tersengat listrik saat banjir bukanlah insiden pertama yang terjadi di tengah curah hujan ekstrim. Infrastruktur kota yang belum sepenuhnya siap menghadapi banjir dan instalasi listrik yang tidak tertata dengan baik diduga menjadi penyebab utama insiden ini. Banyak pihak menyerukan perlunya perhatian lebih dari pemerintah daerah untuk meningkatkan sistem drainase serta memastikan instalasi listrik lebih aman di tengah kondisi ekstrem.

Seorang saksi mata yang melihat kejadian itu mencoba memberikan pertolongan kepada Hairul. Namun, sayangnya, saksi tersebut juga ikut tersengat listrik meskipun tidak menimbulkan cedera yang serius. "Saat korban terobos banjir memang kondisi Jalan Sungai Maruni Kota Sorong itu lumpuh total. Saat itu saksi mau menarik korban, tapi saksi pun malah ikut tersengat listrik yang tak terlalu parah," jelas AKP La Ode Zamrin.

Insiden ini mengundang keprihatinan mendalam dari berbagai pihak. Edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya menerobos banjir terutama di daerah yang disertai instalasi listrik, dianggap perlu gencar dilakukan. Selain itu, difokuskan pula pengetatan pengawasan dan pemeliharaan terhadap instalasi listrik, khususnya di daerah rawan banjir, supaya menghindari terulangnya tragedi serupa di masa mendatang.

Pentingnya peran pemerintah setempat dalam menyiapkan kota Sorong, serta kota-kota lain yang rentan banjir, menjadi semakin krusial. Dengan adanya peningkatan sistem pengelolaan air dan keamanan infrastruktur perkotaan, resiko korban banjir dapat diminimalisir, dan nyawa berharga seperti Muhammad Hairul tidak menjadi sia-sia.

Ketidak pastian cuaca akibat perubahan iklim juga seharusnya menjadi titik fokus bagi pemerintah untuk mengembangkan sistem peringatan dini dan kesiapsiagaan warga. Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua akan kebutuhan untuk bersinergi secara erat antara masyarakat, pemerintah, dan pihak berwenang agar situasi serupa dapat dicegah dengan lebih efektif di masa depan. Dengan demikian, kota yang lebih aman dan siap dalam menghadapi segala kondisi cuaca ekstrem dapat diwujudkan bersama-sama.