Banjir Brebes: Kementerian Pertanian Tinjau Infrastruktur Irigasi dan Mendukung Ketahanan Pangan Nasional
- Selasa, 28 Januari 2025
Pasca banjir yang melanda Kabupaten Brebes dan merendam lahan pertanian, perhatian kini difokuskan pada langkah-langkah pemulihan untuk menjaga produktivitas pangan daerah ini. Sebagai salah satu penyangga ketahanan pangan nasional, Brebes kerap disorot karena produksi bawang merahnya yang melimpah. Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) RI segera bertindak dengan meninjau infrastruktur irigasi untuk memastikan kesinambungan produksi pangan di wilayah ini.
Pada 27 Januari 2025, tim Kementan yang dipimpin oleh Dirjen Tanaman Pangan Dr. Yudi Sastro Sp.Mp., mengunjungi beberapa titik krusial, termasuk Jembatan Kali Derpa di Desa Kertabesuki, tanggul Sungai Pemali, dan terowongan tol di Desa Sidamulya, Kecamatan Wanasari. Lokasi-lokasi ini mendapatkan perhatian khusus karena berperan penting dalam distribusi air untuk keperluan pertanian di kawasan tersebut.
Dr. Yudi Sastro menegaskan pentingnya mempercepat pengolahan lahan pasca panen, terutama menjelang bulan Februari, Maret, dan April, yang merupakan periode kritis bagi pertanian di Brebes. "Kita harus menjamin kelancaran irigasi dan memastikan ketersediaan pupuk agar petani dapat meningkatkan produktivitasnya," ujarnya. Sesuai dengan arahan Presiden, Kementan juga fokus mencari potensi untuk perluasan Luas Tambah Tanam (LTT) guna mendukung upaya swasembada pangan nasional.
Disadari pula bahwa kerjasama lintas sektor menjadi kunci penanggulangan masalah banjir dan irigasi. Kementan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk normalisasi jaringan irigasi dan pembangunan bendungan. Menurut Dr. Yudi, "Kami bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), TNI, dan Polri untuk memberikan dukungan penuh terhadap pemulihan infrastruktur irigasi."
Selain itu, pemerintah memberikan insentif kepada petani berupa Harga Beli Pemerintah (HPP) gabah sebesar Rp6.500 per kg. Langkah ini diambil untuk memotivasi petani agar terus berproduksi meskipun menghadapi berbagai tantangan cuaca dan infrastruktur.
Di tempat yang sama, Pj. Bupati Brebes, Ir. Djoko Gunawan MT, menyampaikan apresiasi terhadap bantuan pemerintah pusat. "Kami mendukung penuh program swasembada pangan dan berharap normalisasi sungai, irigasi, serta pembangunan bendungan dapat segera terealisasi untuk mendukung petani," tuturnya.
Meski demikian, beberapa kendala masih menghambat optimalisasi LTT di beberapa daerah, seperti yang disampaikan oleh Didi, ketua Gapoktan Desa Kertabesuki. "Sungai Derpa belum mampu menampung debit air saat musim hujan, akibatnya sawah sering tergenang," ungkap Didi. Hal ini menandakan perlunya perhatian lebih dalam penanganan infrastruktur penunjang pertanian di wilayah ini.
Belajar dari bencana hidrometeorologi yang kerap terjadi, serangkaian koordinasi dan langkah antisipatif diambil. Dr. Yudi menegaskan pentingnya kolaborasi antar instansi pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan penanganan bencana banjir, sebagaimana telah diterapkan di Kabupaten Cirebon sebelumnya.
Melalui berbagai upaya ini, Kementan berharap dapat mempertahankan dan bahkan meningkatkan produktivitas pertanian di Brebes, memastikan bahwa "Kota Bawang Merah" tetap menjadi tulang punggung ketahanan pangan di Indonesia. Semua pihak diharapkan terus bersinergi agar tantangan pasca banjir dapat teratasi dengan baik dan swasembada pangan nasional bisa tercapai sesuai harapan.
Nathasya Zallianty
variabisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
PT Vale Indonesia: Reklamasi Lahan Pascatambang untuk Pertambangan Berkelanjutan
- Rabu, 29 Januari 2025