8 Ciri-ciri Penipuan Akulaku Palsu yang Wajib Diwaspadai
Ciri-ciri penipuan Akulaku sangat penting untuk dipahami agar kamu bisa terhindar dari potensi kejahatan yang bisa merugikan.
Layanan kredit online Akulaku memang menawarkan banyak manfaat, khususnya bagi mereka yang membutuhkan kemudahan dalam berbelanja atau meminjam uang di tengah situasi pandemi.
Akulaku memberikan limit kredit yang cukup besar bagi penggunanya, yang dapat digunakan untuk membeli barang secara cicilan atau tempo, serta untuk berbelanja di berbagai merchant dan toko yang bekerja sama.
Baca Juga
Selain itu, Akulaku juga menawarkan dua jenis pinjaman tunai, yaitu Dana Cicil dan KTA AsetKu, dengan tenor pengembalian hingga 12 bulan.
Namun, meskipun banyak manfaat yang bisa didapatkan, kamu juga harus waspada terhadap kemungkinan penipuan yang bisa mengatasnamakan Akulaku.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui ciri-ciri penipuan Akulaku agar tidak menjadi korban tindakan kejahatan.
Ciri-ciri Penipuan Akulaku
Meskipun Akulaku sebagai layanan kredit online terkemuka sangat populer, nama besar platform ini sering kali disalahgunakan oleh pelaku penipuan untuk menipu pengguna.
Penting untuk dicatat bahwa tindakan penipuan ini bukan berasal dari pihak Akulaku itu sendiri, melainkan dari orang-orang yang memanfaatkan nama platform ini untuk menipu korban.
Modus penipuan yang sering terjadi antara lain berupa SMS atau link phishing yang dapat mengelabui pengguna. Bila kamu menjadi korban penipuan, pelaku bisa saja menyalahgunakan limit kredit yang ada di Akulaku untuk kepentingan pribadi.
Untuk itu, sangat penting untuk mengetahui ciri-ciri penipuan Akulaku agar kamu bisa menghindarinya dan menjaga keamanan akun kamu. Berikut ini beberapa di antara ciri-cirinya.
1. Proses pengajuan pinjaman yang sangat mudah
Ciri-ciri pertama yang sering terlihat dalam modus penipuan adalah proses pengajuan pinjaman yang tampak sangat mudah. Biasanya, hanya dengan mengunduh aplikasi, pinjaman akan langsung disetujui tanpa melalui proses verifikasi yang rumit.
Hal ini berbeda jauh dengan platform pinjaman online yang sah, di mana proses pengajuan pinjaman biasanya melibatkan pengecekan data dan verifikasi nasabah.
Di Akulaku yang resmi, permohonan kredit diproses dengan tahapan yang lebih teliti dan tidak semudah itu disetujui.
2. Penawaran pinjaman dengan bunga 0%
Ciri-ciri lain yang perlu diwaspadai adalah penawaran pinjaman melalui SMS, email, atau pesan langsung di media sosial yang menjanjikan pinjaman tanpa bunga.
Padahal, pihak Akulaku tidak akan pernah mengirimkan penawaran pinjaman seperti itu kepada penggunanya.
Selain itu, Akulaku hanya memiliki dua produk pinjaman yang keduanya memiliki ketentuan suku bunga, biaya penanganan, dan aturan lainnya yang jelas. Jadi, penawaran pinjaman tanpa bunga jelas merupakan penipuan.
3. Permintaan akses ke seluruh data pribadi di ponsel
Modus penipuan yang mengatasnamakan Akulaku sering kali melibatkan permintaan akses ke seluruh data pribadi yang ada di ponsel calon nasabah, termasuk data sensitif dan phonebook. Biasanya, hal ini dilakukan tanpa persetujuan dari pemilik ponsel.
Akibatnya, data pribadi yang sangat sensitif bisa diambil dan digunakan untuk melakukan teror kepada orang-orang yang terdaftar dalam phonebook pengguna saat proses penagihan dilakukan.
Berbeda dengan layanan Akulaku yang resmi, yang hanya meminta data tertentu dan selalu meminta izin terlebih dahulu sebelum mengakses data pribadi.
4. Informasi bunga dan biaya pinjaman yang tidak transparan
Ciri-ciri lain dari penipuan yang mengatasnamakan Akulaku adalah ketidakjelasan dalam menyampaikan informasi mengenai besaran bunga dan biaya pinjaman yang harus dibayar oleh peminjam.
Hal ini menyebabkan konsumen dikenakan biaya yang sangat tinggi sesuai dengan keinginan penipu.
Berbeda dengan Akulaku yang resmi, layanan pinjaman di platform ini selalu bersifat transparan, dilengkapi dengan kalkulator pinjaman yang memungkinkan calon peminjam untuk mengetahui dengan jelas berapa besaran cicilan yang harus dibayar setiap bulan, sesuai dengan plafon dan tenor yang dipilih.
5. Tidak adanya layanan customer service untuk pengaduan
Ciri-ciri penipuan lainnya adalah ketidakhadiran layanan pengaduan. Para korban penipuan ini tidak akan dapat menghubungi call center atau customer service untuk melaporkan masalah yang mereka hadapi.
Bahkan, nomor telepon, email, atau kontak WhatsApp untuk layanan pelanggan pun tidak tersedia. Hal ini sengaja dilakukan oleh pelaku penipuan agar korban tidak dapat melacak keberadaan pinjaman online ilegal tersebut.
Berbeda dengan Akulaku resmi yang memiliki kontak customer service dan call center, sehingga nasabah bisa dengan mudah menghubungi pihak Akulaku jika mengalami masalah atau membutuhkan bantuan.
6. Link phishing berisi penawaran promo atau hadiah menarik
Ciri-ciri penipuan lainnya adalah munculnya link phishing yang mengklaim menawarkan misi dengan hadiah menarik, seperti uang tunai atau barang gratis dari Akulaku. Link ini bisa muncul kapan saja tanpa dapat diprediksi.
Namun, yang perlu diingat adalah bahwa penawaran hadiah atau misi berhadiah dari Akulaku yang sah hanya dapat ditemukan langsung di aplikasi Akulaku resmi.
Jika penawaran tersebut berasal dari link yang tidak jelas atau mencurigakan, itu bisa dipastikan sebagai upaya penipuan.
7. Penawaran produk dengan harga murah
Modus penipuan lainnya dapat dikenali ketika pengguna menerima penawaran produk dengan harga yang sangat murah atau bahkan terlihat tidak masuk akal, seperti harga Rp0 atau gratis.
Beberapa pengguna baru mungkin menerima SMS atau DM yang menawarkan produk di Akulaku dengan harga jauh lebih rendah dari harga pasar.
Jika korban setuju untuk melakukan transaksi, pelaku akan meminta korban untuk mengunjungi link yang disediakan.
Di halaman tersebut, korban akan diminta memasukkan informasi pribadi, yang kemudian digunakan oleh penipu untuk mengakses limit kredit Akulaku korban. Oleh karena itu, sangat penting untuk berhati-hati terhadap modus penipuan seperti ini.
8. Toko dengan informasi yang tidak jelas
Penipuan yang mengatasnamakan Akulaku juga dapat dikenali melalui daftar toko yang terdaftar di aplikasi Akulaku. Saat kamu mencari barang di platform tersebut, banyak toko yang menawarkan berbagai produk.
Namun, sebelum melakukan transaksi, sangat penting untuk memeriksa kembali informasi mengenai toko tersebut.
Jika toko tidak memberikan spesifikasi produk yang jelas atau tidak merespons percakapan pelanggan, kemungkinan besar toko tersebut adalah toko fiktif.
Selain itu, jika kamu tetap memesan barang dari toko semacam ini, ada kemungkinan besar barang yang dipesan tidak akan pernah sampai.
Beberapa toko yang diketahui terlibat dalam penipuan antara lain INHOPE STORE, RUCHIL STORE, CHSOKP, ShipSuit, dan Gadged2Smart.
Cara Mengatasi Penipuan yang Mengatasnamakan Akulaku
Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba untuk mencegah dan menghindari penipuan dengan modus seperti yang telah dibahas sebelumnya.
1. Jangan merespons penawaran pinjaman
Pertama-tama, hindari untuk merespons atau menanggapi penawaran pinjaman dengan bunga 0% yang mengatasnamakan Akulaku.
Pihak Akulaku yang resmi tidak pernah menawarkan pinjaman semacam itu. Semua produk pinjaman hanya tersedia di aplikasi Akulaku yang resmi.
2. Ganti nomor ponsel di akun Akulaku
Jika kamu sering menerima SMS atau link phishing yang berisi penawaran produk dari Akulaku, segera ganti nomor ponsel yang terhubung dengan akun Akulaku kamu. Ini akan membantu melindungi akun kamu dari potensi penipuan lebih lanjut.
3. Ganti password secara berkala
Gantilah password akun Akulaku secara berkala untuk mencegah peretasan yang bisa membahayakan keamanan akun dan limit kredit kamu. Selain penipuan, peretas juga sering mengincar limit kredit pengguna di platform seperti Akulaku.
4. Hubungi Call Center Akulaku
Jika kamu merasa telah menjadi korban penipuan, segera hubungi Call Center Akulaku yang resmi untuk melaporkan kejadian tersebut. Tim keamanan Akulaku akan melacak pelaku dan memblokirnya agar tidak merugikan pengguna lain.
Sebagai penutup, memahami ciri-ciri penipuan Akulaku sangat penting agar kamu dapat melindungi diri dari potensi kerugian dan tetap aman dalam bertransaksi.
Rekomendasi
