Selasa, 28 Januari 2025

Proyeksi Pertumbuhan Positif Kredit Perbankan di Tahun 2025: Optimisme Pengawas OJK

Proyeksi Pertumbuhan Positif Kredit Perbankan di Tahun 2025: Optimisme Pengawas OJK
Proyeksi Pertumbuhan Positif Kredit Perbankan di Tahun 2025: Optimisme Pengawas OJK

Jakarta - Pertumbuhan kredit perbankan di Indonesia diproyeksikan untuk terus menunjukkan tren positif pada tahun 2025. Optimisme ini sejalan dengan ekspektasi terhadap pertumbuhan ekonomi yang stabil dan kinerja perekonomian domestik yang terus membaik.

Dalam pernyataannya pada Senin, 27 Januari 2025, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, menekankan harapannya terhadap situasi ini. Menurut Dian, prospek ekonomi Indonesia yang tetap kuat diharapkan dapat menarik minat investasi domestik, yang nantinya membawa aliran dana lebih besar ke dalam negeri. 

"Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih akan cukup baik, diharapkan menarik minat investasi ke domestik dan berhasil mendatangkan aliran dana ke domestik sehingga meningkatkan investasi, perluasan usaha, serta meningkatkan demand kredit," katanya dalam kutipan yang dilansir oleh media antara, Senin, 27 Januari 2025.

Memasuki tahun 2025, kinerja perekonomian domestik masih terus terjaga stabil. Salah satu indikatornya adalah tingkat inflasi headline (CPI) yang menurun menjadi 1,55 persen year on year (yoy). Meski demikian, inflasi inti tercatat mengalami peningkatan hingga mencapai 2,26 persen yoy. Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang lebih rendah, ada peningkatan harga pada komponen yang lebih stabil dan mencerminkan tingkat permintaan dalam negeri yang tetap kuat.

Di sektor perdagangan, Indonesia mempertahankan surplus neraca perdagangan yang terus memberikan kontribusi positif terhadap cadangan devisa negara. Selain itu, Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur yang terus membaik mengindikasikan bahwa sektor produksi dalam negeri mengalami pertumbuhan dan mampu bersaing di pasar internasional.

Kinerja gemilang juga diukir oleh sektor perbankan Indonesia. Pada November 2024, pertumbuhan kredit perbankan mencapai angka dua digit sebesar 10,79 persen secara yoy, yang menjadikan total kredit mencapai Rp7.717 triliun. Pertumbuhan ini mencerminkan meningkatnya aktivitas ekonomi dan kepercayaan dari sektor bisnis maupun individu terhadap stabilitas ekonomi Indonesia.

Likuiditas dalam industri perbankan juga terus menunjukkan angka yang memadai. Rasio alat likuid terhadap non-core deposit (AL/NCD) berada pada angka 112,94 persen, sementara rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) mencapai 25,57 persen pada November 2024. Rasio likuiditas yang sehat ini menunjukkan bahwa perbankan memiliki kapasitas yang cukup untuk mendukung kredit yang berkualitas dan memenuhi permintaan likuiditas.

Faktanya, pencapaian ini bukan hanya sekedar kebetulan belaka, melainkan hasil dari kebijakan-kebijakan strategis yang diambil oleh pemerintah dan otoritas keuangan dalam memperkuat fondasi ekonomi dan perbankan nasional. Stabilitas politik dan regulasi yang memberdayakan industri perbankan berperan penting dalam menjaga kepercayaan investor dan nasabah.

Membangun ekosistem perbankan yang kuat dan kredibel juga menjadi perhatian utama bagi OJK. Tindakan preventif dan pengawasan yang ketat akan terus dilakukan untuk memastikan bahwa pertumbuhan kredit perbankan di tahun-tahun mendatang didukung oleh fundamental yang stabil dan kegagalan sistemik dapat dihindari.

Sebagai catatan akhir, dengan latar belakang ekonomi yang kuat dan proyeksi yang optimis dari berbagai lembaga keuangan, pertumbuhan kredit perbankan di tahun 2025 diharapkan tidak hanya akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Upaya bersama dari pemerintah, OJK, dan para pelaku industri perbankan diharapkan dapat mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan yang inklusif, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat daya saing ekonomi Indonesia di pasar global.

Baca Juga

Pasar Keuangan Bersikap Hati-hati Menjelang Pertemuan Bank Sentral dan Rilis Data Ekonomi

Tri Kismayanti

Tri Kismayanti

variabisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pelatihan Kompetensi Budaya Pelayanan Prima: Bank Jateng Cabang Jepara Berkongsi dengan Kemenag Jepara

Pelatihan Kompetensi Budaya Pelayanan Prima: Bank Jateng Cabang Jepara Berkongsi dengan Kemenag Jepara

Bank Indonesia Raih Predikat Indeks Integritas Tertinggi Nasional pada SPI 2024

Bank Indonesia Raih Predikat Indeks Integritas Tertinggi Nasional pada SPI 2024

Otoritas Jasa Keuangan Dorong Harmonisasi Program Pensiun dan Persiapkan Regulasi Asuransi Wajib

Otoritas Jasa Keuangan Dorong Harmonisasi Program Pensiun dan Persiapkan Regulasi Asuransi Wajib

Proyeksi Pertumbuhan Premi Asuransi Umum dan Reasuransi 2025: Optimisme OJK dan AAUI di Tengah Tantangan

Proyeksi Pertumbuhan Premi Asuransi Umum dan Reasuransi 2025: Optimisme OJK dan AAUI di Tengah Tantangan

Regulasi dan Tantangan Ekosistem DeFi: OJK Soroti Potensi dan Risiko di Indonesia

Regulasi dan Tantangan Ekosistem DeFi: OJK Soroti Potensi dan Risiko di Indonesia