Bank Syariah Indonesia (BSI) Siapkan Langkah Jitu Menjadi Bullion Bank

Bank Syariah Indonesia (BSI) Siapkan Langkah Jitu Menjadi Bullion Bank

Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sedang dalam proses untuk mendapatkan persetujuan regulator sebagai penyelenggara bullion bank atau bank emas. Langkah ini akan memberikan dimensi baru dalam layanan perbankan syariah di Indonesia dan diharapkan membawa dampak positif bagi industri finansial tanah air.

Selama ini, BSI telah aktif dalam layanan cicil dan gadai emas, seperti yang dijelaskan oleh Direktur Utama BSI, Hery Gunardi. "Selama ini kan bank syariah itu secara regulasi boleh melakukan bisnis cicil emas dan gadai emas, cuma mungkin dalam skala yang lebih kecil," kata Hery di Jakarta, Rabu, 15 Januari 2025. Peraturan yang ada memperbolehkan bank syariah untuk bergerak dalam bisnis emas, meskipun dalam skala terbatas, Kamis, 16 Januari 2025.

Dengan kehadiran Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun 2024 mengenai penyelenggaraan kegiatan usaha bullion, BSI melihat peluang untuk memperluas jangkauan mereka. "Nah, sekarang dengan adanya POJK yang baru tentang bullion bank, kita sekarang sedang melakukan proses untuk mengajukan izin. Itu akan lebih maju, lebih modern," lanjut Hery. POJK ini memberikan kerangka regulasi yang jelas bagi bank yang ingin terjun ke bisnis bullion secara lebih luas.

Hery menjabarkan lebih lanjut bahwa jika izin ini disetujui, BSI akan memiliki berbagai fitur baru yang dapat dinikmati oleh nasabah. Tidak hanya cicil dan gadai emas yang menjadi layanan utama, tetapi akan ada juga fitur kustodi, penyimpanan, pembelian, penjualan, hingga penggunaan emas sebagai agunan untuk pembiayaan. "Nanti fitur-fiturnya akan lebih banyak, tidak hanya cicil dan juga gadai. Nanti bisa kustodi, menyimpan, kemudian membeli, menjual, bisa jadi agunan pembiayaan dan seterusnya," ujarnya. Hery optimis bahwa langkah ini dapat mendongkrak bisnis emas ke tingkat yang lebih besar dan substansial.

Upaya pemerintah dalam mempersiapkan kehadiran bank emas atau bullion bank sejalan dengan strategi menciptakan sistem keuangan berbasis aset nyata yang berkelanjutan. Pemerintah berharap inisiatif ini bisa memberikan opsi tambahan bagi masyarakat untuk berinvestasi dan menyimpan emas dengan cara yang lebih terjamin dan menguntungkan.

Terobosan ini dinilai banyak pihak sebagai langkah positif. Pembangunan bullion bank di Indonesia diharapkan tidak hanya memiliki keuntungan finansial bagi individu tetapi juga memperkuat daya saing dan kestabilan sistem ekonomi syariah secara keseluruhan.

Selain BSI, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) juga tengah dalam tahap pengajuan izin untuk menjadi penyelenggara bullion bank. Ini menunjukkan bahwa institusi keuangan besar di Indonesia semakin menyadari pentingnya diversifikasi layanan dan produk untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin beragam.

Langkah yang ditempuh oleh BSI ini tidak hanya akan memperluas layanan mereka tetapi juga menghadirkan pilihan baru bagi nasabah yang ingin menjadikan emas sebagai bagian utama dari portofolio investasi mereka. Diharapkan inovasi ini bisa diimplementasikan segera setelah proses perizinan selesai, sehingga masyarakat bisa merasakan langsung manfaat dari pengaturan yang lebih modern ini.

Dengan persaingan yang semakin ketat dan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks, BSI dan para pesaingnya terus berinovasi untuk memberikan layanan terbaik. Transformasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing perbankan syariah di Indonesia, sekaligus memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.

Keberadaan bullion bank akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan sektor keuangan di Indonesia, khususnya bagi industri perbankan syariah. Seiring waktu, dengan regulasi yang mendukung dan inovasi yang terus dikembangkan, Indonesia berpotensi menjadi pusat bisnis emas di kawasan ini, mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.