Manchester United Hadapi Tantangan Keuangan: Risiko Melanggar Peraturan Liga Premier
- Jumat, 24 Januari 2025
Jakarta - Manchester United, salah satu klub sepak bola paling berprestasi di Inggris, saat ini tengah menghadapi tantangan finansial yang serius. Klub yang dimiliki oleh keluarga Glazer dan miliuner Inggris Jim Ratcliffe ini mengumumkan bahwa mereka telah menderita kerugian lebih dari 300 juta pound (sekitar $371 juta) dalam tiga tahun terakhir. Situasi ini memaksa klub untuk mempertimbangkan kenaikan harga tiket guna menjaga kestabilan keuangan.
Tantangan Keuangan yang Mengkhawatirkan
Dalam pernyataan terbaru yang dikirim kepada penggemar, Manchester United menegaskan bahwa situasi keuangan mereka saat ini tidak berkelanjutan. "Ini tidak berkelanjutan dan, jika kita tidak bertindak sekarang, ada risiko bahwa kepatuhan (keuangan) PSR/FFP akan terpengaruh secara signifikan di tahun-tahun mendatang dan kemampuan kita untuk bersaing di lapangan," tulis klub tersebut dalam surat yang dilihat oleh Associated Press, Jumat, 24 Januari 2025.
Keputusan untuk menaikkan harga tiket musiman termurah menjadi £66 ($81) dari sebelumnya £40 ($49) telah menimbulkan kemarahan di kalangan pendukung. Namun, klub harus mengambil langkah ini demi menyeimbangkan neraca keuangan. United menjelaskan, "Kami akan kembali ke posisi positif uang tunai sesegera mungkin, dan untuk mencapainya kami harus membuat beberapa pilihan sulit."
Aturan Keuangan Liga Premier dan UEFA
Aturan Profit dan Stabilitas Keuangan (PSR) Liga Premier mengizinkan klub-klub untuk menanggung kerugian maksimum 105 juta pound ($132,5 juta) selama tiga tahun. Pelanggaran aturan ini, seperti yang dialami oleh Everton dan Nottingham Forest musim lalu, dapat berujung pada pengurangan poin. Selain itu, United juga harus mematuhi peraturan Financial Fair Play (FFP) dari UEFA, yang juga menyediakan sanksi bagi pelanggaran.
Meskipun kerugian sebesar £113,2 juta ($140 juta) dilaporkan United tahun lalu, beberapa pengeluaran tidak diperhitungkan dalam perhitungan PSR Liga. Situasi ini membuat klub semakin khawatir tentang kemampuan mereka untuk tetap mematuhi peraturan yang berlaku.
Restrukturisasi Besar-Besaran di Bawah Jim Ratcliffe
Jim Ratcliffe, salah satu orang terkaya di Inggris, yang membeli sebagian saham United tahun lalu, telah memulai program restrukturisasi besar di klub. Ini meliputi inisiatif penghematan biaya yang mengakibatkan pengurangan staf sebanyak 250 posisi. "Semua ini tidak mudah, tapi kami yakin penting untuk memulihkan stabilitas keuangan klub, yang akan mendukung kami saat kami berupaya kembali ke puncak sepak bola Inggris dan Eropa," ungkap perwakilan klub.
Pergantian Manajer dan Direktur Olahraga
Seiring dengan restrukturisasi, United juga memutuskan untuk memecat Erik ten Hag sebagai manajer pada akhir Oktober, hanya beberapa bulan setelah memperpanjang kontraknya. Selain itu, pada Desember, direktur olahraga Dan Ashworth meninggalkan klub atas persetujuan bersama, kurang dari enam bulan setelah memegang peran tersebut dalam perombakan struktural.
Masa Depan Tim dan Potensi Penjualan Pemain Bintang
Dalam situasi keuangan yang sulit ini, Manchester United menghadapi kebutuhan untuk memperkuat skuad. Namun, kurangnya dana dapat memaksa klub untuk mempertimbangkan penjualan pemain bintang seperti Marcus Rashford dan Alejandro Garnacho selama jendela transfer tengah musim. "Kekalahan di Brighton bisa jadi pukulan terberat bagi kami," ungkap manajer Ruben Amorim pekan lalu, memperkuat tekanan finansial dan performa tim di lapangan.
Dengan tantangan keuangan dan persyaratan kepatuhan yang ketat, Manchester United sedang berada di persimpangan jalan. Langkah-langkah yang diambil dalam beberapa bulan mendatang tidak hanya menentukan stabilitas finansial klub tetapi juga kemampuan mereka untuk kembali sukses di kompetisi domestik dan Eropa. Bagi para penggemar, ini adalah masa ketidakpastian yang membutuhkan kesabaran dan dukungan tanpa syarat.
Tri Kismayanti
variabisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
OJK Terbitkan Dua Regulasi Baru untuk Perkuat Pengawasan Sektor Jasa Keuangan
- Jumat, 24 Januari 2025
Berita Lainnya
Imlek 2025: Keberuntungan Menanti untuk 12 Shio, Ini 6 yang Menuai Berkah Lebih
- Jumat, 24 Januari 2025
Spada Selamat Pagi RRI Manokwari Bahas Pentingnya Memilih Pinjaman: Online vs Offline
- Jumat, 24 Januari 2025
Otoritas Jasa Keuangan Permudah Pengajuan Kredit di Bawah Rp 5 Miliar
- Jumat, 24 Januari 2025
Terpopuler
1.
2.
3.
Cara Membersihkan Nama dari Blacklist BI Checking
- 20 Januari 2025
4.
Harga Emas Mencapai Rekor Baru! Tembus Rp 1,57 Juta per Gram
- 17 Januari 2025